Memahami Variabel Pada PHP

PHP menyediakan dua tempat untuk menyimpan nilai yaitu variable dan constant Di kesempatan yang lain telah kita bahas mengenai konstanta pada PHP, pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai variabel pada  PHP.

Seperti kita ketahui variabel merupakan tempat untuk menyimpan data, dimana data tersebut dapat berubah ubah hingga runtime selesai dijalankan. Terdapat beberapa hal yang perlu kita pahami  terkait variabel.

I. Penulisan  Variabel Pada PHP

Variabel di assign menggunakan tanda sama dengan = dan dapat diisi berbagi tipe data, seperti: string, boelan, integer, array, dll. Beberapa ketentuan dan tips dalam penulisan variabel, yaitu:

  1. Diawali dengan tanda dollar $ dan harus diikuti dengan huruf atau underscore, karakter selanjutnya harus: huruf, angka, atau underscore. misal: $_nama, $nama_depan, $_nama_depan2
  2. Nama variabel bersifat  case sensitive  yang berarti membedakan antara huruf besar dan huruf kecil, misal: $alamat berbeda dengan $Alamat.
  3. Tidak boleh menggunakan nama $this, karena $this merupakan variabel khusus yang sudah digunakan oleh PHP yang mereferensikan kelas (class);
  4. Terdapat beberapa variabel bawaan PHP yang ditujukan untuk menyimpan data tertentu misal: $_POST, $_GET, $_COOKIE, $_SESSION, $_SERVER, dll, yang biasanya diawali dengan awalan underscore dan nama variabel ditulis dengan huruf besar semua, jadi hati hati. Variabel tersebut juga dapat kita gunakan untuk menyimpan data.

Penulisan Variabel Pada PHP

II. Tips dan Standar Penulisan Variabel Pada  PHP

Dalam pemrograman secara umum terdapat standar penulisan yang umum diikuti agar program kita mudah dibaca dan dipelajari, yang umum digunakan dalam penulisan variabel:

  1. Pascal  Case, yaitu setiap kata diawali dengan huruf besar, contoh: $NamaDepan, $NamaDepanPenjual
  2. Camel Case, yaitu kata awal diawali dengan huruf kecil dan selanjutnya di awali dengan huruf besar, contoh: $namaDepan, $namaDepanPenjual
  3. underscore, setiap kata dipisahkan dengan underscore, misal $nama_depan_penjual

Saya sendiri sering  menggunakan underscore, karena lebih eye catching ketika disandingkan dengan nama class dan function,  disamping itu  nama variabel yang dipilih sebaiknya:

  1. Mencerminkan isi dari variabel, misal: $nilai_penjualan, $harga_jual, $nilai_rata_rata, karena akan mempermudah kita membaca kode terutama  ketika kita kode yang kita tulis kompleks.
  2. Variabel yang ditujukan untuk tujuan tertentu, diberi prefix, misal: untuk config, diberi awalan cfg_, contoh: $cfg_nama_server, $cfg_nama_db, yang  kecil kemungkinan nama tersebut akan digunakan ditempat lain
  3. Hindari menggunakan nama variabel yang umum, seperti $val atau $value, karena selain membingungkan, juga akan ada kemungkinan  secara tidak sengaja kita mengubah  nilainya, contoh ketika menggunakan foreach

perlu diperhatikan juga ketika nilai variabel yang kita dapatkan tidak sesuai yang kita harapkan, bisa jadi nilai variabel telah berubah.

III. Proses Penyimpanan Nilai Variabel

Dalam PHP dan juga bahasa program yang lain, proses penyimpanan variabel adalah program akan memproses terlebih dahulu code yang ada di sebelah kanan tanda = selanjutnya hasilnya akan disimpan ke nama variabel yang ada di sebelah kiri tanda = contoh:

$nilai = 10;
$nilai = $nilai + 5;
echo $nilai; // 15;

dari contoh diatas, pada baris ke 2, PHP akan menjalankan terlebih dahulu $nilai + 5 kemudian hasilnya disimpan ke variabel $nilai, sehingga variabel $nilai yang baru bernilai 15.

Hal seperti ini bermanfaat ketika kita melakukan fungsi pengulangan, contoh:

$list_nilai = array (5, 4, 7, 6, 10); // Bisa juga data dari database
$total_nilai = 0;
foreach ($list_nilai as $nilai)
{
	$total_nilai = $total_nilai + $nilai;
}
echo $total_nilai; //32

IV. Scope Variabel

Akses variabel pada php dibatas oleh scope, scope sendiri merupakan area dimana variabel dapat digunakan. Variabel scope dibagi menjadi dua yaitu:

  1. Global scope, dimana variabel dideklarasikan  diluar fungsi sehingga dapat diakses dimanapun kecuali di dalam fungsi
  2. Local  scope, dimana variabel di deklarasikan di dalam fungsi, sehingga hanya dapat diakses di fungsi tersebut

Contoh 1:

$nama = 'Agus'; // global scope
function validasiNama()
{
	$nama = 'Fulan';
	echo $nama;
}

validasiNama(); // Fulan
echo $nama; // Agus

dari contoh diatas diketahui bahwa variabel $nama yang ada di luar fungsi tidak berubah nilainya walaupun kita membuat nama variabel yang sama  di dalam fungsi

Contoh 2:

file identitas.php

$nama = 'Agus';

file fungsi.php

function cetakNama()
{
	include 'identitas.php';
	echo $nama;
}
cetakNama(); // Agus
echo $nama; // error

Contoh 3:

<?php
$nama = 'Agus';
function cetakNama()
{
	global $nama;
	echo $nama;
}
cetakNama(); //Agus
?>

dari contoh diatas kita dapat mengakses variabel global di dalam fungsi dengan menuliskan keyword global diikuti dengan nama variabel yang ingin kita akses.

Catatan:  hati hati menggunakan variabel global, ketika kode yang kita tulis kompleks, misal hingga ratusan atau ribuan baris,  maka secara  tidak sengaja kita dapat merubah/menimpa nilai variabel ini.

V. Variable Variables

Dalam situasi tertentu terkadang kita ingin membuat nama variabel yang dinamis, seperti  ketika memproses data inputan form dari user, pada kondisi demikian kita dapat membuat nama variabel dari variabel yang sudah ada.

Contoh: file form.php yang berupa form isian dengan inputan nama, email dan perusahaan

<?php
echo '
<form method="post" action="proses.php">';
$list = array("nama" => "Nama", "email" => "Email", "perusahaan" => "Nama Perusahaan");
foreach ($list as $key => $val) 
{ 
	echo '<label>' . $val . '</label>: <input name="' . $key . '" type="text" />'; 
} 

echo '<input type="submit" name="submit" value="Simpan" />
</form>';
?>

misal form diisi dengan isian Nama: Agus, email: prawoto.hadi@gmail.com dan Nama Perusahaan: itcorp, maka ketika form di submit data yang terkirim akan diproses di file proses.php

<?php
$list = array("nama" => "Nama", "email" => "Email", "perusahaan" => "Nama Perusahaan");
foreach ($list as $key => $val) 
{ 
	${'input_' . $val} = $_POST['key'];
}
echo $input_nama; //Agus
echo $input_email; // prawoto.hadi@gmail.com
echo $input_perusahaan; //itcorp
?>

VI. Contoh Contoh Terkait Variabel:

Berikut ini beberapa contoh penggunaan variabel pada php:

// Berbagai tipe data
$nama = true; // boelan
$nama = 'Agus'; // String
$nilai = 10.5; // float
$nilai = array(); //array
$nilai = new Operate(); // Objek class

// Contoh penulisan
$_nama = 'Agus';
$2nama = 'Agus'; // Error karena diawali dengan angka
$nama_depan = 'Agus';

// varibel yang berubah
$nama = 'Zaki';
$list_nama = array('Agus', 'Fulan', 'Hadi');
foreach ($list_nama as $nama)
{
	echo 'Nama: ' . $nama; 
}

// variabel nama berubah menjadi Hadi
echo $nama; // Hadi

Nilai variabel juga dapat berubah ketika kita menyertakan file lain, seperti menggunakan include atau require. contoh:

file identitas.php

$nama = 'Agus';
$alamat = 'Jakarta';

file proses.php

include 'identitas.php';
$list_nama = array('Agus', 'Fulan', 'Hadi');
$list_alamt = array('Jakarta', 'Medan', 'Bali');
foreach ($list_nama as $nama)
{
	$values = '("' . $nama . '","' . $alamat . ')", ';
}
$values = rtrim ($values, ', ');
echo $values; // ("Agus","Jakarta"), ("Fulan", "Medan"), ("Hadi", "Bali");
$sql = 'INSERT INTO identitas VALUES ' . $values;

echo $nama; // Hadi bukan Agus seperti pada file identitas.php

Demikian pembahasan mengenai variabel pada  PHP, semoga bermanfaat dan selamat mencoba.

Subscibe Now

Suka dengan artikel di Jagowebdev.com? jangan sampai ketinggalan, segera join ke milis kami untuk update informasi terbaru dari Jagowebdev.com

Komitmen Kami: Kami senantiasa menghargai privasi Anda dan tidak akan membagikan identitas Anda ke pihak manapun.

5 Feedback dari pembaca

Silakan tinggalkan komentar

Newsletter

Jadilah yang pertama tahu berita terbaru dari Jagowebdev.com