Memahami Statemen Return Pada PHP

Pada kesempatan kali ini kita akan membahas fungsi dari statemen return pada PHP.

Statemen return ini sering  digunakan  ketika membuat fungsi pada pemrograman prosedural atau method pada pemrograman berorientasi objek.

Ketika digunakan, maka eksekusi fungsi berhenti dan nilai dikembalikan (return) ke pemanggil fungsi. Untuk lebih memahami statemen return ini, mari kita buat fungsi sederhana  sebagai berikut:

<?php
// Membuat fungsi
function perkalian($a, $b)
{
	$hasil = $a * $b;
	return $hasil;
}

// Memanggil fungsi
$hasil = perkalian(3, 4);
echo $hasil; // hasil 9

// Memanggil fungsi
$a = 4;
$b = 5;
echo 'Hasil perkalian ' . $a . ' x ' . $b . ' adalah: ' . perkalian ($a, $b);

Pada fungsi perkalian diatas, kita simpan hasil perkalian antara variabel $a dan $b ke dalam variabel hasil, selanjutnya, nilai pada variabel hasil tersebut dikembalikan (return) ke pemanggil fungsi.

Ketika kita memanggil fungsi perkalian dengan memberi argumen 3 dan 4, seperti pada baris 11  $hasil = perkalian(3, 4)  maka hasilnya, yaitu 12 akan dikembalikan (return) ke fungsi tersebut, yang selanjutnya disimpan pada variabel $hasil

Ilustrasi fungsi dari statemen return seperti tampak pada gambar berikut:

Ilustrasi Statemen Return Pada PHP

Local dan Global Variabel

Perlu diperhatikan bahwa kita membuat variabel dengan nama $hasil  baik di dalam fungsi maupun diluar fungsi, kedua variabel tersebut tidak bertabrakan karena masing masing memiliki cakupan (scope) tersendiri.

Variabel $hasil yang ada di dalam fungsi hanya berlaku di dalam fungsi tersebut, sedangkan di yang berada di luar fungsi berlaku untuk global.

Fungsi tidak bisa menggunakan variabel global, demikian juga global tidak bisa menggunakan variabel yang berada di dalam fungsi.

return Untuk Menghentikan Eksekusi Fungsi

Dalam praktek, merupakan kebiasaan yang baik untuk selalu menggunakan return  untuk menghentikan eksekusi fungsi, meskipun pada bagian awal fungsi.

Misal kita kembangkan fungsi diatas untuk menerima argumen baru, kita buat fungsi baru yang bernama operasi

<?php
function operasi($a, $b, $jenis)
{
	if ($jenis == 'kali') {
		return $a * $b;
	} elseif ($jenis == 'jumlah') {
		return $a + $b;
	} else {
		return;
	}
}

echo operasi(2, 3, 'kali'); // hasil 6
echo operasi(4, 3, 'jumlah'); // hasil 7
echo operasi(4, 2, 'bagi'); // tidak menghasilkan apa-apa

Pada contoh diatas, ketika kita panggil fungsi operasi dengan argumen kali, maka eksekusi fungsi akan berhenti pada baris 5 yaitu return $a * $b, jika bagi, berhenti pada baris 7.

Jika jenis operasi bukan kali maupun bagi maka fungsi tidak menghasilkan apa-apa.

Perbedaan Echo dan Return Pada PHP

Mungkin sobat bertanya tanya terus perbedaan return dan echo apa? seperti pada contoh diatas, echo digunakan hanya untuk mencetak output.

Sehingga jika fungsi kita beri echo bukan return, ya fungsi tersebut tidak akan menghasilkan apa apa, misal pada fungsi perkalian diatas kita ubah return menjadi echo.

<?php
// Membuat fungsi
function perkalian($a, $b)
{
	$hasil = $a * $b;
	echo $hasil;
}

$hasil = perkalian(3, 4); // output 12
echo 'Hasil: ' . $hasil; // output: Hasil:

Pada contoh diatas, ketika kita panggil fungsi perkalian dengan memberi argumen 3 dan 4, maka akan langsung mencetak output 12.

Ketika kita simpan hasilnya pada variabel $hasil, maka variabel tersebut tidak berisi apa apa, karena fungsi tidak memberikan nilai kembalian, sehingga jika variabel $hasil tersebut kita cetak, hasilnya nihil.

Demikian pembahasan mengenai return pada PHP, semoga bermanfaat.

Subscibe Now

Suka dengan artikel di Jagowebdev.com? jangan sampai ketinggalan, segera join ke milis kami untuk update informasi terbaru dari Jagowebdev.com

Komitmen Kami: Kami senantiasa menghargai privasi Anda dan tidak akan membagikan identitas Anda ke pihak manapun.

5 Feedback dari pembaca

Silakan tinggalkan komentar

Newsletter

Jadilah yang pertama tahu berita terbaru dari Jagowebdev.com